Pembentukan Karakterik Budaya dalam Interaksi Sosial Budaya memiliki empat karakteristik umum yang ada dalam setiap kebudayaan. Salah satu aspek penting dari budaya adalah simbol. Budaya selalu bersifat simbolik. Budaya juga tidak pernah hanya dimiliki oleh individu perorangan. Budaya selalu dikonstruksi secara bersama-sama oleh masyarakat. Ada masa ketika suatu praktik budaya bertahan melalui proses sosialisasi, tetapi pada saat lain budaya juga pasti akan mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. 1. Berbasis pada Simbol[1] Ekspresi kebudayaan selalu berupa ekspresi simbolik karena yang penting dari budaya itu bukan ekspresinya tapi makna yang terkandung dalam ekspresi budaya. Sisi penting dari simbol adalah makna yang ditunjuk oleh simbol itu, bukan simbol itu sendiri. Interaksi budaya adalah aktifitas saling memahami makna simbol-simbol yang dipertukarkan dalam proses interaksi sosial. Simbol-simbol itu dikembangkan dan
Pengembangan Karakter Profil Pelajar Pancasila Menurut UU Sisdiknas pasal 3, bahwa pendidikan nasional memiliki fungsi untuk “mengembangkan kemampuan d a n mem b e n t uk wa t a k ”, a t a u k o m p e t e nsi d a n k a r a kt e r . Pengembangan karakter dan membentuk watak salah satunya dengan cara mengembangkan karakter pancasila dimana pengembangan karakter pancasila tersebut menurut U c hro w i ( 2013) laksana sebuah S pi r a l atau menyebutknya spiral K a r a kt e r . Pengembangan karakter yang dimulai dari k e y a k i n a n ( b e l ie f), lalu tumbuh k e s a d a r a n ( a w a r e n e s s ) , untuk menentukan s i k a p ( att i tud e ) a t a u p a n da n g a n h i d u p, dan pada akhirnya melakukan suatu t i n da k a n / p e r b ua t a n ( act i o n ) begitu seterusnya kembali pada keyakinan dan seterrusnya. Tahap- tahap perkembangan tersebut dibagi menjadi 4 tahapan dan 1 elemen dasar sebagai pondasi perkembangan. Dimensi perke